Upaya
pemerintah untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2017 dilakukan
melalui peningkatan produksi padi, jagung dan kedele (pajale) secara
intensifikasi dan perluasan areal. Sentra produksi kedelai dimulai dari
Kecamatan Pituruh, kemudian Butuh dan Kemiri, saat ini memasuki
Kecamatan Kutoarjo. Tahun 2015, Kelompok Tani Ngudi Rahayu Kelurahan
Katerban mendapat alokasi demplot penanaman kedelai seluas satu hektar.
Demplot ini bertujuan sebagai percontohan untuk masyarakat tani agar
dapat melihat secara langsung mengenai budidaya kedelai, karena untuk
mencapai produksi lebih dari 75 persen, biasanya setelah melakukan
penamanam sebanyak tiga kali. Untuk penanaman pertama dan kedua,
produksinya relatif masih rendah, setelah penanaman ketiga dan
selanjutnya baru akan terlihat hasil yang signifikan dengan catatan
tanpa gangguan hama/penyakit atau gangguan alam dan dengan adanya
kemajuan teknologi pertanian, masalah hama/penyakit relatif dapat
dikendalikan melalui pemberian hormon tertentu yang dicampurkan dengan
benih.
Rencananya
akan dilaksanakan oleh dua Kelompok Tani Ngudi Rahayu dan Maju Makmur
dengan luas arel 10 hektar, tetapi realisasinya tidak dapat terpenuhi,
karena tanah sudah sangat kering, sehingga tidak memungkinkan untuk
penanaman. Kondisi ini terjadi akibat terlambatnya masa tanam rendeng yang mempengaruhi mundurnya musim panen gadu.
Selama tiga hari jajaran Koramil Kutoarjo turut membantu
melaksanakan penanamam benih kedele, setiap hari ada lima orang anggota
Koramil Kutoarjo bergantian membantu penanaman kedele di area demontrasi plot dan sawah sekitarnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar