Rabu (20 Mei 2015) di Paduroso Kecamatan
Purworejo berlangsung panen raya program upaya khusus padi jagung kedelai (Upsus Pajale) dalam rangka mencapai swasembada pangan 2015-2017. Program panen raya
Upsus Pajale merupakan program pemerintah dalam bentuk kerjasama antara TNI-AD dengan instansi pertanian.
Jenis padi yang dipanen adalah Padi Sinta Nur, salah satu varietas padi yang mirip dengan Ciherang. Acara panen raya Upsus Pajale 2015 dibuka oleh Camat Purworejo Drs Edy Nurfiyanto dan dalam sambutannya disampaikan bahwa Paduroso
adalah satu satu dari 25 desa kelurahan di Kecamatan Purworejo yang melaksanakan panen raya
dengan luas areal 39 hektar. Pengairan di wilayah Paduroso relatif baik
dan lancar, walaupun ada sedikit kendala pada pola tanam yang mengalami keterlambatan serta
sarana prasarana yang telah berusia tua, sehingga menjadi kurang maksimal dalam
pemakaiannya.
Sementara itu Komandan Kodim 0708 Purworejo Letkol.
Tomi Arif Susanto, S.IP menyampaikan bahwa TNI-AD merasa sangat tertarik pada program
ketahanan pangan, karena adanya nota kesepakatan/MOU antara Kepala Staf AD dengan
Menteri Pertanian, selain itu masalah pangan saat ini sangat komplek, yaitu
luas lahan pertanian relatif tetap, sedangkan jumlah penduduknya bertambah terus.
Lebih lanjut disampaikan bahwa masalah perut atau pangan ini erat kaitannya
dengan masalah keamanan, apabila masyarakat menghadapi kekurangan pangan, maka dapat
memicu suasana menjadi rusuh, tetapi jika perut masyarakat kenyang, maka
keamanan akan lebih terjamin, jadi jika perut masyarakat kelaparan, maka
keamanan akan terganggu.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan
Perikanan (DPPKP) Kabupaten Purworejo, Ir. Dri Sumarno menyampaikan terima
kasih kepada kelompoktani yang telah mengelola sawahnya secara baik, sehingga
dapat menikmati panen dan keikutsertaan personal militer sangat mengembirakan
dalam memberikan dukungan dan motivasi kepada para petani.
Dijelaskan Juga bahwa luas panen padi sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : ketersedian air, hujan juga masalah hama/penyakit
terhadap tanaman.
Selanjutnya Ir. Dri Sumarno juga mengatakan bahwa para
petani adalah pahlawan kehidupan, karena posisi petani sangat strategis sebagai
pelaku dalam kegiatan tanam padi untuk menyediakan bahan makanan pokok
khususnya padi.
Hasil panen padi di Paduroso mencapai 7,02 ton per hektar,
tetapi jangan gembira dahulu, karena perlu dilakukan evaluasi mengapa baru 7,02
ton?, sebab di desa lain ada yang bisa mencapai 8 sampai 9 ton per hektar. Apakah
akibat adanya gangguan hama tikus yang senantiasa perlu dikendalikan
populasinya atau disebabkan oleh gangguan lain?
Pada kesempatan kegiatan panen raya ini juga menampilkan
kelompok penari tradisional khas Purworejo dan dimeriahkan dengan bazar serta
pasar murah sebagaimana
foto-foto selanjutnya yang dapat dilihat di sini..
2 komentar:
alhamdulilLah turut berbahagia purworejo bisa panen raya. semoga bisa ditingkatkan kembali. salam kenal dari pupuk organik nasa
@pupuk organik nasa : trims, semoga... pd masa yad. bisa lebih meningkat...
Posting Komentar