Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Purworejo pada 18 s.d. 20 Oktober 2016 melaksanakan kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha dalam budidaya pertanian organik dengan dana APBD Kabupaten Purworejo
yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun
Anggaran 2016 yang diikuti oleh 17 kelompok tani, masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang.
Tujuan pelatihan :
1. Peningkatan SDM petani
2. Menggugah kesadaran para petani agar kembali
bertani secara organik tanpa menggunakan bahan kimia, baik dalam pemupukan
tanaman maupun dalam upaya pengendalian hama dan penyakit.
1. Pembuatan pupuk organik dengan bantuan cacing (Fermi kompos), yaitu pengetahuan
mengenai pembuatan kompos dari bekas
rumah cacing. Fermi kompos sangat baik digunakan untuk tanah yang
humusnya telah hilang, akibat penggunaan pupuk kimia dan dalam pelaksanaan
produksi, biayanya relatif murah. Kaum muda, orang tua bahkan anak-anak dapat
melaksanakan proses produksi Fermi kompos.
2. Pemanfaatan musuh alami dan pestisida nabati
dalam pertanian organik, yaitu bagaimana cara mengendalikan hama yang ramah
lingkungan, aman bagi manusia dan hewan peliharaan, contoh :
a) Penggunaan Burung Hantu Serak Jawa (Tyto alba) untuk mengendalikan tikus,
sangat aman dan petani dimudahkan, karena hanya cukup membuatkan rumah
burung hantu (rubuha).
b) Penggunaan Pohon
Kenikir yang ditanam sepanjang pematang sawah dapat mencegah serangan hama
Wereng.
c) Penggunaan Jamur
Trichoderma sp untuk
mengendalikan ulat yang merusak tanaman.
d) Penggunaan daun-daun : Serai
atau Sereh, Mimba, Dlingo, Sirsak, Srikaya dan biji Srikaya yang dapat
digunakan sebagai insektisida alami untuk mengendalikan serangga perusak
tanaman
3. Budidaya
Durian dan Manggis
dengan maksud agar petani mendapat pengetahuan untuk membuat bibit yang akan
digunakan untuk peremajaan pohon Durian dan Manggis yang ada dan telah berusia
tua (lebih dari 100 tahunan).
4. Penanganan pascapanen Buah Manggis dengan
memanfaatkan kulit Buah Manggis dibuat menjadi serbuk/instan, juice dan Selai Kulit
Manggis.
5. Pemberdayaan kelompok, agar pengurus dan anggotanya
mampu memberdayakan diri dalam satu wadah organisasi kelompok tani atau
kelompok wanita tani, sehingga menjadi kelompok usaha yang maju dan mandiri.
Foto selanjutnya di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar