Keong Emas sebagai hewan di area persawahan, keberadaannya dipandang sebagai hama yang sangat merugikan bagi para petani. Setiap musim tanam, Keong Emas yang dipungut dari sawah dan dibuang/disebar petani di jalanan beraspal di area persawahan supaya terlindas kendaraan yang lewat.
Petani sering mengalami gagal tanam setelah padi yang baru saja ditebar habis dimakan Keong Emas, sehingga petani harus melakukan tanam ulang dan pasti mengalami kerugian yang tidak sedikit.
DPPKP Kab. Purworejo mencoba melakukan upaya pengendalian hama Keong Emas melalui kegiatan yang memberikan manfaat positif berupa lomba masak olahan dari bahan baku utama Keong Emas yang diikuti 64 kelompok wanita tani (KWT) perwakilan masing-masing kecamatan empat kelompok dan ternyata mampu menghasilkan aneka masakan, antara lain : Sate, rica-rica, rendang, siomay, nugget, pepes bahkan puding.
Menurut Kepala DPPKP (Ir. Dri Sumarno), lomba tersebut mampu memberikan gambaran (perspektif) yang baru dalam memperlakukan Keong Emas, bukan lagi sebagai hama, tapi menjadi komoditas yang bisa dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah ekonomi.
Teknik memasak Keong Emas relatif mudah, setelah daging dikeluarkan dari cangkangnya, selanjutnya hilangkan bintil (berisi racun kategori ringan) yang berwarna orange.
Keong Emas banyak ditemukan di Kecamatan Purwodadi, Banyuurip, Ngombol, Kutoarjo dan Grabag.
Hasil lomba sebagai berikut :
American Dollar to 
Indonesian Rupiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar